Jangan Main – Main, Satgas Pangan Pemkab Kediri Ancam Pidanakan Jika Ada Oknum Melakukan Penimbunan

Kediri, Lensa Barometer Indonesia.
Harga beras yang terus melambung membuat pemerintah daerah memutar otak lebih keras lagi untuk mengatasinya. Pasalnya operasi pasar dengan mengggelontor ribuan ton beras murah tak kunjung meredam harga. Satgas Pangan Kabupaten Kediri akan melakukan sidak rantai penjualan beras mulai hulu hingga hilir. “Jika terbukti ada pihak yang memonopoli atau memainkan harga, mereka akan memidanakan mereka,”ucap Kadis Perdagangan Tutik Purwaningsih, Senin (11/9).
BACA JUGA:
Umumkan Nama Stadion, Bupati Kediri Berharap Kembalikan Sejarah Kemenangan Sepakbola Kediri
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, melambungnya harga beras hingga kemarin memang jadi perhatian pemkab. Karenanya, selain mengintensifkan operasi pasar, satgas pangan juga akan melakukan sidak ke lapangan. Terutama untuk mengetahui penyebab kenaikan harga beras di luar faktor supply dan demand yang tak seimbang. “Sidak tidak hanya menyasar pedagang, tapi kami lakukan dari hulu sampai ke hilir,” terang Tutik.
BACA JUGA:
Gandeng Komunitas Otomotif dan Media Satlantas Polresta Kediri Uji Lintas Praktik SIM
Satgas pangan menurut Tutik akan menelisik penyebab melambungnya harga beras mulai dari petani, penggilingan padi, tengkulak, hingga pedagang eceran. “Kami cari benang merah yang menyebabkan harga terus naik ini,” lanjut Tutik sembari menyebut sidak akan diintensifkan mulai minggu depan.
Bagaimana jika nanti benar-benar ditemukan praktik penimbunan atau permainan harga? Tutik mengaku tidak akan menoleransi hal tersebut. Terutama di kondisi jumlah pasokan yang minim seperti sekarang.
Jika terbukti ada pelanggaran, menurutnya satgas pangan akan menggandeng aparat penegak hukum (APH) untuk memproses secara pidana. “Tidak hanya diberi sanksi lisan, tapi kami bawa ke ranah pidana. Hukuman pidana,” tegasnya.
Hal tersebut menurut Tutik merupakan bentuk komitmen pemkab untuk menjaga stok pangan. “Kami tidak ingin kenaikan harga beras malah dimanfaatkan oleh segelintir orang,” tandasnya.
Sekedar diketahui, harga beras merangkak naik sejak awal Agustus lalu. Sejak itu pula, Perum Bulog Cabang Kediri menggerojok beras program stabilitasasi pasokan dan harga pangan (SPHP) hingga ribuan ton. Sejak awal Januari hingga Selasa (5/9) lalu total ada 4.362 ton beras SPHP yang disalurkan ke pasaran.
BACA JUGA:
Candra Kerti, Polres Kediri Kota Sasar Rusunawa Apartemen Rakyat
Tetapi, langkah tersebut belum cukup meredam harga beras. Hingga kemarin, di Kota Kediri harga beras kualitas medium di Kota Kediri menyentuh Rp 14.500 per kilogram (kg). (fn)