Forum Karya Pemberdayaan Masyarakat(FKPM) Mendukung Program PT Holding Perkebunan Nusantara (Sugar Company)

Banyuwangi”Lensa Barometer Indonesia
Seiring dengan pembentukan Sugar Company PT Holding Perkebunan Nusantara sebagai wujud implementasi program pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula. Hal ini menarik simpati dari semua elemen masyarakat di Kabupaten Banyuwangi,terutama mendapat perhatian positif di kalangan tokoh masyarakat, untuk mendukung progam di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
BACA JUGA:
https://www.lenbari.com/2021/08/21/kapolri-jenderal-listyo-sigit-prabowo-melepas-34-bus-vaksinasi-keliling/.
Salah satunya,di dalam Forum Karya Pemberdayaan Masyarakat (FKPM) Banyuwangi,yang di promotori Indra Guna Purwadi yang sekaligus sebagai ketua.
Indra sapaannya ,dia mengatakan tidak ada alasan dengan tidak mendukung adanya pembentukan badan ( Sugar Company,red )
karena itu memang, merupakan hal yang sangat positif.
Menurutnya ada banyak program yang sebenarnya bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan berdirinya industri gula,setelah di dipahaminya penjelasan dari aktivis perkebunan bernama Noto Suwarno. Dari apa yang di sampaikan tentang apa fungsi dan peran pembentukan Sugar Company serta manfaat bagi masyarakat sekitar,”Dalam hal ini kami membentuk FKPM untuk merumuskan serta membuat sub badan usaha yang bertujuan untuk membantu program swasembada gula,tentu dengan melibatkan pelaku usaha di daerah sekitar Pabrik Gula Glenmore,agar terciptanya sinergitas antara pabrik gula dengan pelaku usaha lokal,guna untuk mewujudkan swasembada gula. Tapi, semua itu akan percuma jika tidak dikawal dengan baik,” kata Indra yang juga aktivis perkebunan tersebut.Glenmore,(22/8/2021).
Lebih rinci dia menjelaskan kunci dari terwujudnya swasembada itu sebenarnya mudah, yakni dengan meningkatkan produksi petani tebu , menurutnya
tentu dengan melakukan pemahaman terhadap petani apa kelebihan bertani tebu.
“Maka kami FKPM sepakat dengan Mas Noto,menjalin kerjasama dalam hal sub bidang pekerjaan di pabrik gula yang dapat memanfaatkan potensi masyarakat sekitar serta pelaku usaha lokal.Bahkan,sesuai dengan arahanya),Harapannya FKPM mempunyai unit koperasi yang membidangi terkait komoditas tebu serta usaha yang berkaitan dengan kebutuhan PG,khususnya masyarakat sekitar PG yang mempunyai manfaatnya nantinya.” Jelasnya.
Senada dengan itu, Hariyadi,Sekertaris FKPM juga menyambut baik wacana pembentukan Koperasi unit Tebu , sehingga bisa peran serta membenahi komoditas gula dari hulu atau budi daya hingga hilir atau industri.
Tujuan FKPM adalah Mengabungkan semua pelaku usaha lokal agar bersatu padu untuk memberdayakan masyarakat dengan manfaat adanya industri gula di wilayah Banyuwangi,sehingga tercipta masyarakat yang berdikari serta masyarakat sejahtera berkat manisnya tebu.
Hariyadi menambahkan dia berkomitmen dengan Noto Suwarno akan menyatukan pelaku usaha lokal supaya bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian dan BUMN untuk melakukan kemitraan kelompok tani agar bisa saling menguntungkan.
Sehingga saat petani menjual panennya kepada pabrik gula dengan mutu yang baik, mendapatkan harga wajar. Kalaupun ada produk yang masih kurang sesuai, maka industri harus ikut andil untuk memberikan pembinaan seperti memperbaiki kebun sampai panen agar petani mendapat kepastian harga. “Jangan sampai petani yang menjual tebunya dengan hasil bagus dan tidak bagus, dihargai di hargai sama, ini menjadi tidak adil bagi petani, sehingga pelaku usaha lokal berjalan serta mempunyai wadah koperasi unit untuk wadah tersebut.
Tidak hanya itu Mas Noto menyarankan
untuk segera dibentuk payung hukumnya agar bisa menjalankan kegiatan secara maksimal,” Ujarnya.(ags)
https://www.lenbari.com/2021/08/22/wakil-ketua-dewan-pers-periode-2019-2022-laporkan-ke-polisi-merupakan-tindakan-yang-baik/