Pertimbangkan Resiko, Disdik Pemkab Kediri Tangguhkan Masuk Sekolah Seminggu Sekali
Kediri, Lensa Barometer Indonesia.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri menyikapi dengan serius era kelaziman baru. Terkait hal ini Disdik akan menunggu kebijakan lanjutan dari pemerintah pusat utamanya dari Kementerian Pendidikan RI. Sekalipun ada wacana anak masuk sekolah seminggu sekali dengan bergantian ataupun 10 anak per kelas belum ditindaklanjuti.
Berbagai pertimbangan serius yang harus disikapi Disdik di saat Pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Kediri. Sedangkan pertimbangan lainnya adalah banyaknya resiko yang dihadapi jika anak dipaksakan masuk sekolah sekalipun protokoler kesehatan diterapkan. Yang paling ideal siswa tetap belajar di rumah sesuai kalender pendidikan Disdik Kabupaten Kediri.
Sementara itu Sujud Winarko Kepala Disdik Kabupaten Kediri mengatakan, untuk penentuan kenaikan kelas akan dilakukan bulan Juni ini. Untuk nilai kenaikan diambil dari nilai tugas yang sudah disampaikan oleh guru dan nilai raport sebelumnya. Namun untuk memulai kegiatan belajar mengajar belum memungkinkan.
“Dengan segala pertimbangan keselamatan dan kesehatan siswa, guru dan pegawai sekolah kegiatan KBM masih ditangguhkan dan belajar di rumah yang ideal saat ini. Karenanya kita menunggu kebijakan dari kementerian pendidikan RI untuk langkah berikutnya. Kita tidak berani mengambil kebijakan tersendiri untuk saat ini,” ujarnya, Rabu (3/6).
Sujud sangat berharap agar hal ini dipahami oleh siswa dan orang tua siswa pada saat kondisi Pandemi Covid-19. Terlebih di semua kecamatan di Kabupaten Kediri warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 cukup banyak. Sujud berharap kepada siswa dan orang tua selama di rumah tetap mengedepankan protokoler kesehatan.
“Dengan harapan anak dan orangtua tetap sehat dan bisa belajar dengan baik di rumah tanpa ada hambatan. Karenanya perlu penerapan protokoler kesehatan dan ikuti arahan dan petunjuk dari pemerintah pusat untuk bisa terhindar dari Covid-19,” pungkasnya.