NGURI URI KABUDAYAN TRADISI WIWITAN TANDUR,MBUNTONI SAWAH RANDU AGUNG

ππΌππΌππ,ππππ½πΌππ.πΎππ ||Dengan nguri uri budaya tandur, Wiwitan dalam pertanian merupakan upacara yang dilakukan masyarakat sebelum panen padi. Salah satu budaya yang beragam menjadi bagian dari kekayaan bangsa yang salah satunya Budaya Jawa yang dilakukan oleh Drs. Subadi Kepala Desa Randu Agung Kecamatan Singosari Kabupaten Malang pada Minggu (11/2/2024) pagi
BACA JUGA:
https://lenbari.com/2024/02/10/tni-polri-kawal-pendistribusian-logistik-pemilu/
Acara tersebut tampak hadir Kepala Desa, Perangkat, Tokoh tokoh budaya dan PPL Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur
Dengan tradisi wiwitan merupakan salah satu ritus slametan di Jawa. Pada mulanya digunakan untuk persembahan kepada Dewi Sri sebagai wujud rasa syukur masyarakat terhadap hasil panen yang telah diberikan. Namun saat ini masyarakat Jawa melakukan proses modernisasi sehingga menyebabkan beberapa kebudayaan atau tradisi yang ada dalam masyarakat Jawa hilang.
“Saya petugas pertanian di wilayah Desa Randu Agung kita menghadiri Bapak Kepala Desa, dalam acara muntoni istilahnya kita perwujudan rasa syukur petani di wilayah karang kunci Randu Agung Singosari , dengan harapan nanti panen melimpah tidak ada serangan penyakit, nanti panenan nya bisa meningkat.”tandas Aris PPL Randu Agung.
“Dan hari ini disupport oleh Kafe Opa, saya pribadi mengucapkan terimakasih kedepannya bisa dikembangkan lagi karena, saya kagum kepada Pak Kades , untuk generasi gerasi muda untuk mengembangkan budaya ini. Kalau terkait keluhannya petani alokasi untuk pupuk pada tahun 2024 lama penurunan cuman kami dari bidang penyuluhan pertanian, memberikan solusi pelatihan untuk membuat pupuk organik, sebagai solusi alternatif dari alokasi pupuk yang berkurang ini, “pungkasnya
Sementara Drs, Subadi Kepala Desa Randu Agung mengatakan, setiap tahun sekali saya adakan kita rencanakan, sebaiknya mungkin karena hari ini adalah hari tenang , memang saya laksanakan tapi tidak ada kaitannya dengan politik , karena hari ini hari terakhir menanam padi didesa kami, kita bersyukur kita berharap anak anak kami menjadi petani milenial petani yang handal,”ujar Subadi Kepala Desa Randu Agung pada lenbari.com
(Why)