Memasuki Hari ke 2, Proses Pelaksanaan ANBK di SMPN 1 Mojo Tidak Mengalami Kendala
Kediri, Lensa Barometer Indonesia. Pelaksanaan Asesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Kabupaten Kediri diikuti 108 SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Kediri.
BACA JUGA:
Mas Dhito Rotasi Puluhan Pejabat Struktural Untuk Tetap Bekerja Dengan Hati
Memasuki hari ke 2, Kamis (22/9) pagi, Kepala sekolah SMPN 1 Mojo Kabupaten Kediri memantau pelaksanaan ANBK yang menempati tiga ruang kelas di lembaganya.
Juni Tjahjono.M,pd, Kepala Sekolah SMPN 1 Mojo Kabupaten Kediri disela sela dirinya memantau pelaksanaan ANBK di lembaganya, menjelaskan bahwa saat ini memasuki hari ke 2 ANBK. Sementara ANBK di lembaganya diikuti oleh siswa reguler dan terbuka.
“Kita bagi menjadi dua sesi dalam pelaksanaan ANBK, dengan masing masing ruangan kelas terdiri dari 15 siswa – siswi kelas VIII. Sesi pertama untuk siswa reguler sedangkan sesi ke dua untuk siswa terbuka,” terang Juni. Kamis (22/9).
Juni Tjahjono juga menambahkan, secara umum pelaksanaan ANBK di sekolahannya berjalan lancar. Hanya pada hari pertama pelaksanaan anak anak mengalami sedikit kendala dari server.
“Agar tidak terganggu aliran listrik yang tiba-tiba padam, masing-masing sekolah menyiapkan genzet. Dengan maksud agar peserta bisa mengerjakan tugas masing-masing dengan nyaman tanpa gangguan,” jelasnya.
Masih kata Juni, ANBK secara umum untuk mengetahui kemampuan siswa dibidang *Literasi dan Numerasi*. ANBK juga mengetahui karakter siswa dalam belajar,berkomunikasi dan memahami informasi yang ia dapatkan secara jelas.
“Tentunya ANBK sangat berpengaruh kedepanya untuk menciptakan siswa yang berkompeten di bidangnya. Karena dari kegiatan ini,kemampuan dan keahlian siswa bisa diketahui. Kita berharap adanya ANBK ini siswa semakin berkualitas,” jelasnya.
Untuk diketahui, Asesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Kabupaten Kediri digelar selama empat hari. Dimulai Senin(19/9) hingga Kamis (22/9) diikuti 108 SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Kediri utamanya klas VIII.
“ ANBK merupakan instruksi dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Untuk samplingnya 45 siswa per sekolah dan klas VIII dengan cadangan 5 orang,” tukas Juni. (Fn)