Pangdivif 2 Kostrad Tutup Latihan Pratugas Satgas Pamrahwan Maluku – Maluku Utara Yonarmed 1 Roket Kostrad

0

 

Malang Lensa Barometer Indonesia – Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Dwi Wahyu Winarto, S.I.P., M.M., M. Tr. (Han). secara resmi menutup Latihan Penyiapan Pratugas Satgas Pamrahwan Maluku – Maluku Utara Yonarmed 1/Roket/AY/2/2 Kostrad TA 2022 yang diselenggarakan di Rahlat Sumber Manjing Wetan. Malang, Selasa (15/03).

BACA JUGA:

Sekretaris Pol PP Kota Batu : Brawijaya Oleh-Oleh Terancam Denda 50 Juta Hingga Pencabutan Ijin Operasi

 

Turut hadir dalam acara tersebut Irdivif 2 Kostrad, para Asisten Kasdivif 2 Kostrad, para Dansatjar Divif 2 Kostrad, Wakil Komandan Latihan, Penyelenggara dan Pendukung latihan, Serta para Perwira, Bintara dan Tamtama yang tergabung dalam Satgas Pamrahwan Maluku-Maluku Utara Yonarmed 1/Roket/AY/2/2 Kostrad TA 2022.

Latihan penyiapan pratugas yang telah diselenggarakan selama 7 (tujuh) hari ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan tugas operasi Pamrahwan di Maluku – Maluku Utara Yonarmed 1/Roket/AY/2/2 Kostrad.

Tujuan diselenggarakan latihan ini adalah para prajurit harus memahami dan menyadari sepenuhnya bahwa berlatih adalah suatu bentuk kehidupan dan tradisi militer, karena melalui latihan secara benar, terarah dan terus menerus, sehingga bisa menjadi prajurit yang lebih profesional, handal dan tangguh, serta mampu menghadapi berbagai tantangan tugas yang semakin kompleks.

Dalam amanatnya Pangdivif 2 Kostrad menyampaikan, β€œPada kesempatan ini, saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Penyelenggara serta Pelaku pada Latihan Penyiapan Pratugas Satgas Pamrahwan Yonarmed 1/Roket/AY/2/2 Kostrad, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar, meskipun kita sadari bersama bahwa dihadapkan pada penyiapan waktu latihan dalam Latsiap pratugas yang sangat terbatas ini, tentunya dapat mempengaruhi realisme dalam pelaksanaan latihan,” ujarnya.

β€œSeiring dengan upaya pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa, tantangan tugas kita ke depan juga semakin berat dan kompleks, khususnya perubahan pola operasi di berbagai satuan tugas di wilayah Indonesia, yaitu operasi teritorial yang didukung dengan operasi intelijen dan operasi tempur, menuntut peserta latihan harus adaptif terhadap situasi dan kondisi di daerah operasi. Kalian harus mampu menciptakan situasi yang kondusif, memberikan rasa aman kepada masyarakat, serta membantu pihak/aparat terkait dalam menangani permasalahan yang sering terjadi di wilayah tersebut seperti bentrokan antar suku dan gangguan keamanan lainnya,” pungkasnya.(dav)

Tinggalkan Balasan