Alpukat Lawang Berhasil Ekspor Hingga Benua Eropa
MALANG WWW.LBILENBARI.COM – Alpukat jenis Pameling Varietas unggul yang berada di Desa Wonorejo Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang Jawa Timur ini, benar benar sangat luar biasa ,dibilang sukses ,pasalnya,salah satunya buah Alpukat , sudah bisa ekspor kebenua Eropa.
Bupati Malang HM.Sanusi,saat melihat keberhasilan buah Alpukat tersebut sangat memuji keberhasilan Gapoktan Nakulo Desa dalam pengolahan pertanian dibawah Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang pada Sabtu (15/2/2020).
Varietas alpukat Pamaling ini ditanam di kebun kurang lebih berluas 100 hektar, antara lain 40 hektar berada di satu kawasan dan 60 hektar secara tersebar. Hasil pertanian alpukat dari Gapoktan Nakulo ternyata sudah berhasil meyakinkan insvestor dan merebut pasar ekspor hingga benua Eropa, tepatnya ke negara Swiss.
Pemkab Malang melalui DTPHP dalam kegiatan pasca panen secara baik dan benar melalui penerapan SL Good Handling Practices (GHP) Buah.
HM Sanusi Bupati Malang mengatakan,Alpukat Pameling yang ada di kebun Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang ini buahnya lebih tebal dan ukuran lebih besar, serta rasanya lebih enak dan lebih punel. Tentu menjadi cita rasa tersendiri dibandingkan jenia alpukat lainnya. Seperti ada menteganya. Kalau alpukat lainnya daging buahnya lebih tipis,”ungkap Sanusi saat didampingi Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Budiar Anwar.
Bupati menambahkan , Gapoktan Nakulo berhasil mengembangkan varietas alpukat ini dengan menggunakan teknik populasi dari bibit dengan jenis cukup bagus yang ditemukan hanya ada di Desa Wonorejo. Diakuinya, kemudian oleh gapoktan dikembangkan lagi dengan cara stek itu sehingga semakin berkembang dan banyak berbuah. Tercatat, satu pohon alpukat dapat menghasilkan kurang lebih 250 kg. Sedangkan per buah alpukat bisa memiliki berat hingga 2 kg,”tandas Bupati.
”Pemasaran tidak sulit karena sudah mampu melayani permintaan dan pemesanan investor di Surabaya dan kota lain. Hanya saja jumlah produksinya masih kurang banyak sehingga kuwalahan. Bahkan investor dari Swiss malah meminta 100 ton per bulan. Tetapi belum mampu memenuhinya. Dibandingkan alpukat lokal, dari segi fisiknya tidak terlalu banyak berbeda, hanya saja Pameling ini lebih besar dengan berat bisa mencapai 2 kg per buah. Alpukat lokal biasa banyak ulatnya, Pameling ini bahkan hampir tidak ada ulatnya. Harapannya, disamping menjadi pertanian alpukat Pameling dengan hasil pertanian terbaik dan menjadi tempat wisata edukasi serta wisata petik apukat Pameling,”pungkasnya.(Dav).