ASPEK Kota Batu Bukber Usai Bagikan Takjil

0

Kota Batu Lensa Barometer Indonesia||Moment bulan suci Ramadhan rupanya kerap dimanfaatkan masyarakat terutama umat muslim. Seperti membagikan takjil gratis, dan kegiatan positif sosial lainnya.

Hal itu, seperti yang dilakukan ASPEK (Asosiasi Peternak Kelinci), yang notabene sebagai wadah komunitas bagi para peternak kelinci yang ada di Kota Batu

BACA JUGA:

Pangdivif 2 Kostrad Bersinergi Dengan Aparatur Daerah Melaksanakan Bantuan Sosial 

 

Usai membagikan takjil gratis di depan Balaikota Among Tani, Pemkot Batu, kini komunitas para peternak kelinci tersebut buka puasa bersama, Jumat (8/4/2022).

Ketua ASPEK Kota Batu Kuswanto menjelaskan, jika hal iti dilakukan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan sekaligus sebagai ajang jalinan tali silaturahmi bagi sesama peternak kelinci.

“Ya, hari ini kami buka puasa bersama dalam rangka mrmpererat tali silaturahmi sekaligus mensolidkan bagi semua anggota ASPEK. Dimana selain buka puasa bersama, kami juga membahas program kerja ke depannya,” terang Cak Kus sapaan akrabnya di sela-sela buka puasa bersama.

Di tempat yang sama, Jubir ASPEK Kota Batu Putra Aditya menambahkan, jika kegiatan buka puasa bersama tersebut selain untuk menguyubkan bagi setiap anggotanya juga membahas program kerja ke depan.

“Kami juga banyak sekali program kerja, dimana keberadaan ASPEK Kota Batu selain sebagai wadah bagi komunitas para peternak kelinci kami juga berkreasi dengan membuat souvenir berbahan dasar kelinci, seperti tas, tempat tisu, gantungan kunci dan lain-lain,” imbuh Bolet sapaan akrabnya.

Founder Alvin The Rabbit ini menguraikan, jika di setiap para peternak kelinci yang tergabung pada ASPEK Kota Batu juga membuat pakan kelinci sendiri.

“Selain beternak kelinci, kami tentunya juga membuat pakan kelinci olahan berupa pelet dengan nama Rabbit Feet. Dan bagi anggota ASPEK sendiri yang membeli, pastinya kami berikan harga miring alias diskon khusus,” tandasnya.

Sementara itu, Masyhuri Azar selaku anggota ASPEK Kota Batu mengungkapkan, jika dalam pembuatan proses pelet sekaligus pemasaran sejauh ini bisa di kirim ke kota dan luar kota, selain bagi para anggota ASPEK itu sendiri.

“Ya, tentunya sejauh ini kami memang memproduksi pelet pakan kelinci sendiri. Dalam sehari kami bisa memproduksi lima ton pelet. Bahan yang kami gunakan berupa jagung, polar, bungkil kedelai dan bekatul. Kami tentunya berharap, agar perkelincian di Kota Batu dapat dikenal di seluruh Indonesi a dan lebih mendunia,” pungkas bapak satu anak ini. (dn/Dav)

Tinggalkan Balasan