Kediri,Lensa Barometer Indonesia||Jelang bulan suci Ramadan, stok cabai di Kabupaten Kediri relatif mencukupi. Asosiasi Petani Cabai Kabupaten Kediri pun mengirim panenan ke berbagai daerah di Indonesia setelah kebutuhan cabai lokal terpenuhi.
Data yang dihimpun media ini dilapangan menyebutkan, harga cabai minggu lalu berkisar antara Rp 55 ribu per kilogram untuk varian terbaik, dan Rp 50 ribu untuk varian jenis Lokal Kediri. Adapun minggu ini, harga turun di kisaran Rp 41 ribu untuk varian terbaik, dan Rp 37 ribu per kilogram untuk varian Lokal Kediri.
Yanto petani cabe desa Tugurejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri kepada media ini mengungkapkan, meski terjadi penurunan harga dibanding minggu lalu, harga cabai pada minggu kedua Maret ini masih relatif mahal. Penurunan harga, menurut Yanto dipengaruhi jumlah stok yang melimpah.
Dia mencontohkan, rata-rata panenan cabai dalam sehari di Kediri mencapai 20 ton. “(Panenan cabai, Red) kami kirim ke Jabodetabek dan Kalimantan,” katanya.
Rinciannya, enam ton dikirim ke Jabodetabek, lima ton ke Kalimantan. Kemudian dikirim ke industri sebanyak dua ton. Sisanya untuk pasar lokal Kediri Raya.
Pengiriman cabai ke Kalimantan menurut Yanto dilakukan karena panenan cabai lokal di sana tidak mencukupi. Merespons permintaan yang tinggi itu pula, petani Kediri lantas melakukan pengiriman ke sana.
Meski pasokan hingga kemarin masih relatif melimpah, menurut Yanto dalam beberapa hari ke depan dimungkinkan jumlahnya akan terus menyusut. Salah satu faktornya, hujan deras yang turun selama beberapa hari terakhir membuat petani memilih menunda petik. “Akibatnya pasti produksi menurun,” terang Yanto.
Dia mencontohkan, panenan pada Kamis (10/3) lalu hanya mencapai 11,5 ton. Dengan permintaan yang terus naik jelang Ramadan, dia memprediksi stok tidak akan mencukupi permintaan. “Kemungkinan harga cabai akan naik lagi di akhir bulan,” tandasnya. (dre
