Giliran Pedagang di Pasar Pamenang Pare di Vaksin Civid 19
Kediri, Lensa Barometer Indonesia.
Sejumlah pedagang pasar tradisional dan pegawai pusat perbelanjaan di Pasar Pamenang Pare Kediri mendapatkan pelayanan Vaksinasi Covid-19, Kamis (18/3) pagi.
Vaksinasi Sinovac dosis pertama ini dilakukan di halaman dalam pasar guna bisa menampung banyaknya pedagang yang ingin mendapatkan jatah vaksin, sehingga menimbulkan kerumunan di area vaksinasi.
BACA JUGA:https://www.lenbari.com/2021/03/18/mas-bup-bersama-poktan-sidodadi-panen-raya-padi-organik/
Dalam pantauan Linberi dilapangan bahwa antrean peserta penerima covid 19 ini hampir memadati seluruh ruangan, meski semua memakai masker namun nampak sebagian masih tidak menghiraukan jarak antar peserta.
Lewat pengeras suara, petugas keamanan berkali-kali memperingatkan akan protokol kesehatan. “Jangan berkerumun, ingat jaga jarak dan maskernya,” terdengar seorang penjaga yang sedang membunyikan toa untuk memperingatkan peserta vaksinasi.
Sebelumnya, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri menjatah vaksinasi bagi para pedagang pasar tradisional. Mendapat giliran pertama yakni Pasar Induk Pare dan Pasar Pamenang Pare.
Sebanyak 600 dosis vaksin. Pelaksanaan dilakukan dua gelombang, bertujuan agar tidak ada kerumunan di tempat. Pada Pasar Induk dilakukan pada Selasa (16/3) dan Rabu (17/3) kemarin. Sedangkan Pasar Pamenang sendiri vaksinasi dilaksanakan pada Senin (15/3) dan hari ini.
“Total pedagang di Pasar Pamenang ini 1000 an lebih,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Kediri Panca kepada media saat ditemui di sela-sela vaksinasi.
Lanjut Panca sapaan akrabnya, untuk sementara sasaran masih dua pasar tradisional. Untuk Pasar Induk maupun Pamenang masing-masing mendapatkan jatah 600 dosis.
“Gelombang pertama 180 pedagang di Pasar Induk, kalau di Pasar Pamenang 175 pedagang,” ungkapnya.
Banyak faktor pedagang yang memengaruhi kemauannya. Salah satunya masih takutnya dan belum percaya dengan efektivitas vaksin tersebut. Padahal, pihaknya mengaku sudah menyusuri sudut-sudut pasar guna sosialisasi vaksin.
“Seperti pedagang di depan sana, kalau saya ajak vaksin selalu ada alasan, nanti tidak ada yang jaga dagangannya, mengelak mau pergi, dan masih ragu,” ujarnya sambil menunjuk arah pedagang di depan tempat vaksinasi.
Faktor-faktor tersebut yang menurutnya harus diluruskan agar para pedagang tidak takut sebelum mencoba. “Padahal kalau habis daftar masih di cek dahulu, nanti di screening, kalau tidak lolos ya tidak apa-apa, nanti belum dapat vaksin,” terangnya.
Namun, Panca sangat mengapresiasi pada vaksinasi hari ini. Itu dikarenakan belum sampai dua jam dibuka, sekitar 100 pedagang sudah masuk dalam daftar. Peningkatan tersebut menurut Panca, dari kepercayaan antar pedagang yang telah divaksin sebelumnya dan terbukti tidak mengalami gejala apapun. “Hari ini cukup banyak, nanti Insyaallah memenuhi target,” tegasnya.
Sementara itu Damai Kris Sandi salah seorang pedagang telur di Pasar Pamenang Pare mengatakan perasaannya seusai di vaksin.
“Pertama gemetar, terus tidak lagi, ternyata kayak digigit semut,” candanya. Ia juga berharap agar teman sesama pedagang bisa mencoba divaksin. Karena terbukti aman dan sehat.