Rumah Sosial Kediri Raya Bersama Aliansi Jurnalis Kediri Raya Berbagi Di Rusunawa

Kediri, Lensa Barometer Indonesia.
“Warga duafa adalah ladang ibadah mereka yang mendapatkan kelapangan rezeki dari Allah SWT. Pada setiap rezeki orang yang kaya terdapat hak duafa”
Kaum duafa atau warga miskin di hampir semua daerah, desa, dusun, kampung di negeri ini tersebar di mana-mana.
Kalangan ini pasti membutuhkan uluran tangan dari mereka yang lebih berkecukupan, sehingga menyuarakan agar bisa bersimpati dan berempati yang kemudian diwujudkan secara nyata dalam bentuk memberikan bantuan menjadi suatu keniscayaan.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 15 Januari 2020, menyebutkan bahwa meski menurun 0,36 juta orang terhadap Maret 2019 dan menurun 0,88 juta orang terhadap September 2018, jumlah mereka masih cukup besar.
Laporan BPS tersebut menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin pada September 2019 mencapai 24,79 juta orang.
Dengan kondisi tersebut, maka upaya untuk membantu sesama menjadi kebutuhan, dan semua kalangan bisa memberikan iuran untuk hal itu.
Ikhtiar untuk membantu sesama itu juga disuarakan dalam lingkup yang barangkali tidak berskala besar, namun sudah diwujudkan dari Rumah Sosial Kediri Raya Bersama Jurnalis Kediri Raya.
Satu komunitas bersama, memulainya pada Jumat, 13 Maret 2020, yang kemudian diberi label “Jumat Berbagi”, berupa aksi bagi-bagi nasi kotak secara gratis kepada masyarakat kurang mampu setiap Jumat serta pemberian sembako kepada yang berhak menerimanya.
Ketua Rumah Sosial Kediri Raya Bersama Jurnalis Kediri Raya Misbakhul Munir menjelaskan, bahwa semua ini berkat kerjasama teman teman media Kediri Raya dan para donasi yang suka rela menyisihkan sebagian rezekinya untuk mereka yang kurang mampu.
“Hari ini kami membagikan sebanyak 50 paket sembako untuk 50 orang warga kurang mampu di Rumah Susun Rusunawa Kelurahan Dandangan,” ungkapnya, Jumat (13/3).
Dari mana sumber dananya?
Ia menjelaskan bahwa sumber pembiayaan untuk berbagi di hari Jumat dari sumbangan para Jurnalis Kediri Raya dan partisipasi mitra perorangan.
“Kegiatan ini masih sangat terbatas, baru bisa menyentuh 50 warga. Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan secara istikamah setiap pekan dan bisa menyentuh lebih banyak sasaran,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kecamatan Kota Kediri Hari Purnomo yang hadir dalam acara tersebut juga mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan refleksi kemuliaan diri, yaitu dengan memuliakan duafa dan yatim.
“Warga duafa adalah ladang ibadah mereka yang mendapatkan kelapangan rezeki dari Allah SWT. Pada setiap rezeki orang terdapat hak duafa. Kegiatan ini sangat mulia, karena akan menciptakan Harmoni kesinambungan antara warga teman Jurnalis serta pemerintah setempat. Agar tercipta keseimbangan informasi yang benar di masyarakat,” tuturnya disela acara.
Namun, justru sebaliknya bisa ditunaikan dengan baik maka akan terbangun harmoni dalam kehidupan dan terwujudnya keberkahan di tengah masyarakat.(Ji/f)