Pemicu Banjir, PUPR Kota Kediri Bongkar Tiga Drainase Di Bawah Rel Kereta
Kediri, Lensa Barometer Indonesia ||
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri mulai melakukan crossing atau membongkar tiga drainase yang berada di bawah rel kereta api. Proyek yang dimulai minggu ini tersebut ditargetkan selesai sebelum memasuki musim hujan. Sehingga, genangan air yang selalu muncul saat Kota Kediri diguyur hujan deras itu bisa dicegah.
BACA JUGA:
Perekonomian Desa Melalui Penguatan Kapasitas UMKM di Kecamatan Lawang
Tiga lokasi crossing atau pembongkaran drainase di bawah rel dimulai dari Jl Pattimura, Jl Hasanudin, dan Jl Sriwijaya. Tiga lokasi tersebut merupakan daerah langganan genangan atau banjir.
Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Endang Kartika Sari mengatakan, mereka melakukan crossing karena selama ini jadi salah satu pemicu genangan. Air di timur perlintasan KA tidak bisa mengalir lancar ke barat atau ke Sungai Brantas. “Sering terjadi antrean air yang masuk ke drainase. Makanya muncul genangan,” kata Endang. Rabu (23/0/2023)
BACA JUGA:
Dukung Kearifan Budaya Lokal, Prajurit Tri Dharma Motivasi Para Pengrajin Tas Noken
Menurut Endang, genangan yang selalu terjadi di Jl Pattimura. Genangan di sana muncul karena air yang seharusnya langsung ke drainase di sebelah barat, masih harus memutar ke selatan atau di Jl Samratulangi. Akibatnya, air menggenangi ruas jalan yang dipenuhi pertokoan tersebut.
Karenanya, drainase di bawah rel Jl Pattimura jadi prioritas. “Pemkot sudah berusaha menyelesaikan genangan di timur rel. Jadi tahun ini kami lakukan crossing agar di sebelah barat rel juga teratasi,” lanjutnya.
PUPR sudah meminta rekanan untuk menyelesaikan proyek sebelum musim hujan tiba. Endang menyebut, proses tender atau lelang proyek telah selesai.
Berdasar informasi yang dihimpun media ini, crossing drainase di Jl Pattimura saja dianggarkan Rp 2 miliar. “Saat ini mulai tahap pengerjaan. Sudah survei lokasi bersama PT KAI untuk cross joint-nya di mana saja, kemudian teknis pengerjaannya bagaimana,” urainya.
Dikatakan Endang, lokasi proyek yang berada di bawah rel itu membuat pemkot harus berkoordinasi dengan PT KAI. Sebab, saat proyek berlangsung tetap ada kereta api (KA) yang melintas di atasnya. “Perlu persiapan dan koordinasi yang matang,” tandasnya.
Dinas PUPR, jelas Endang, mengajukan agar pengerjaan crossing di Jl Pattimura, Jl Sriwijaya, dan Jl Hasanudin dilakukan bersamaan. Sehingga, bisa lebih efisien.
Untuk diketahui, lebar drainase yang akan dibangun di tiga lokasi tersebut beragam. Misalnya, di Jl Pattimura, pemkot akan membangun saluran sepanjang 24 meter berukuran 1,5 x 1,5 meter. Kemudian, di Jl Sriwijaya panjang saluran mencapai 29,5 meter dengan ukuran 1 x 1,5 meter. Terakhir, di Jl Hasanudin, panjangnya mencapai 21,65 meter dengan ukuran 1,5 x 2 meter.
“Itu (Jl Hasanudin) kan juga sering tergenang. Itu nanti di-bypass ke barat. Jadi tidak muter ke Dandangan dulu,” tandas Endang menargetkan crossing bisa selesai Oktober nanti.(fn)






