Kontingen ABSM Ukir Prestasi Di Difest 2019
![](https://lenbari.com/wp-content/uploads/2019/12/IMG-20191225-WA0224.jpg)
SIDOARJO LBI -Direktur Aisyiyah Boarding School Malang memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih oleh santrinya di ajang kompetisi yang bertajuk “Difest 2019” yang diadakan oleh Pondok Pesantren Darul Fikri Sidoarjo. Senin, 23 Desember 2019.
“Selamat atas prestasinya. Terima kasih kepada semua ustad/ustadzah yg terlibat dalam kegiatan ini. Semoga Allah senantiasa membimbing dan meridhoi usaha kita. Aamiin Ya Rabbal Al-Amin,” katanya melalui pesan WhatsApp di group Kerabat ABSM.
Prestasi itu adalah Juara 1 Komik Islami dan juara 3 Film Pendek.
Naila Izzatina, peraih juara 1 mengungkapkan proses persiapan menjelang babak final.
“Selama persiapan, saya mencari referensi tentang sejarah Islam di Indonesia,” ungkapnya saat dikonfirmasi awak media.
“Kemudian saya menentukan karakter yang harus saya padukan dengan alur cerita yang menarik yang dibubuhi sedikit nuansa humor,” lanjutnya.
Santri yang saat ini duduk di kelas VII SMP Aisyiyah Boarding School Malang ini ternyata sudah yakin sejak awal bahwa karyanya akan akan menang.
“Dari awal saya sudah yakin bahwa saya akan menang,” tuturnya dengan penuh kegembiraan.
“Karena saya yakin pada diri saya, orang tua saya, guru-guru saya dan seluruh teman-teman,” pungkasnya.
Akhirnya, karya komik yang berjudul “Seruan Islam dari Tanah Lampau” yang menceritakan tentang kegagalan dua anak kembar dalam menjelaskan sejarah Islam di Indonesia ini berhasil mengalahkan karya peserta lain dari Jawa Timur dan Medan.
Sementara itu, short movie yang berjudul “Taghoyyur” atau “Perubahan” berhasil menjadi juara tiga dalam ajang ini.Film garapan santri SMA Aisyiyah Boarding School Malang yang terdiri dari Ananda Fatimatuzzahro, Reva Abidah Avriliani, dan Roikhatul Jannah ini bertema tentang Peran Remaja di Era Millenial. Film ini bercerita tentang usaha dari seorang santri yang bernama Keyra ingin mengubah kebiasaan temannya menggandrungi tontonan yang tidak bermanfaat. Namun tokoh itu tidak berani menyampaikan langsung pada teman dan ustadzahnya.
Akhirnya ia mempunyai cara membentuk satu kelompok belajar qiro’ah dengan maksud secara tidak langsung ingin mengajak temannya.
Akhirnya pun 5 teman yang sebelumnya mencibir apa yang dilakukan Keyra bersepakat untuk hijrah dan memilih bergabung dengan kelompok mengaji yang diinisiasi oleh Keyra.
“Tujuan pembuatan film pendek ini adalah untuk mencerahkan pandangan remaja jaman sekarang agar dapat bergerak bijak dalam menyikapi segala bentuk perubahan yang ada, ” kata Reva Abidah Avriliani selalu presentator di hadapan juri.
Ia juga mengungkapkan bahwa selama proses presentasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Tadi selama presentasi semuanya berjalan lancar. Bahkan juri juga dibuat kagum tadinya karna perjuangan kita dalam pembuatan film ini karna keterbatasan waktu dan sarana untuk pembuatan film tersebut,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp.
“Deg degan pasti ada, tapi saya berusaha memberikan yg terbaik untuk ABSM. Agar dapat membuka pandangan positif masyarakat sekitar atas prestasi yg diraih oleh sekolah kami tercinta,” pungkasnya.(vid)