Dampak Pencabutan Subsidi LPG, Kembali IPK Turun Kejalan

 

Kediri, Lensa Barometer Indonesia, – Masyarakat LSM yang tergabung dalam Aliansi Komunitas Ikatan Pemuda Kediri (IPK), Paguyuban Saroja dan Komunitas Penggali Kubur (KPK) Kediri Raya, kembali  menggelar aksi damai di Balai Kota Kediri Jalan Basuki Rahmad Kota Kediri, Jum’at (7/2/2020) pagi.

Mereka menanyakan kembali terkait sikap tegas dari Pemkot Kediri tentang pencabutan subsidi LPG 3 kilogram yang berdampak pada warga Kota Kediri.

Dalam orasinya, Tomi mengatakan bahwa, Kami warga Kota Kediri sangat membutuhkan subsidi itu, karena subsidi Gas LPG kalau dicabut warga menjerit. Dikarenakan, masyarakat yang mengandalkan gas LPG 3 kilogram untuk menyambung hidup dan mengais rejeki dengan berjualan.

Usai menyampaikan aspirasinya , beberapa perwakilan aksi damai ditemui Kepala DPMPTSP Kota Kediri Anang Kurniawan dan Kepala Kesbangpol  Kota Kediri Tanto Wijohari.

Diketahui, dari hasil pertemuan tetsebut Tanto mewakili Pemkot Kediri tidak bisa memberikan jawaban yang pasti dan terkesan terbelit-belit.

Tomi dkk membubarkan diri keluar dari ruangan khusus Sekkota Kediri sangat menyesalkan kinerja Pemkot Kediri, dari waktu yang diberikan sudah lama, namun sampai hari ini tidak ada sikap  tegas dari Pemkot Kediri terkait rencana pemerintah pusat akan mencabut gas LPG 3 kilogram.

“Kami masih menunggu jawaban dan sikap tegas dari Pemkot Kediri, namun sampai detik ini Pemkot Kediri belum bisa menunjukkan secara resmi terkait sikap tegas tersebut,” ungkapnya kesal.

Dikesempatan yang sama Tomi juga menanyakan seberapa besar peluang Persik bisa main di Lapangan Brawijaya dalam Liga 1 nanti. “Saya minta Walikota Kediri bekerja maksimal dalam waktu yang mepet untuk memenuhi hasil audit PSSI,” tegas Tomi.

Dilain pihak, ada beberapa aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan aliansi kepada Anang pejabat di Pemkot Kediri.

Salah satunya, Supriyo Dewan Penasehat Paguyuban Saroja menanyakan terkait bantuan RT sebesar Rp 1 juta anggaran dari APBD 2019. Tak mau ketinggalan , Ketua Paguyuban Saroja Imam Sopingi juga menambahkan, terkait pemasangan meteran listrik untuk penerangan jalan umum (PJU) anggaran tahun 2019 akan tetapi listriknya belum terealisasi. Salah satunya di RW.03 Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

Disusul dari salah satu Ketua RT lingkungan Pojok menyampaikan, terkait bonus RT sebesar Rp 1 juta, tuntutan terkait dana bantuan untuk mamin yang ada di Prodamas yang di Kelurahan Pojok tertera Rp 500 ribu, namun yang direalisasikan hanya Rp 200 ribu sudah berjalan 4 tahun.

Namun semua aspirasi tersebut ditanggapi dingin oleh Anang, bahwa semua aspirasi dari aliansi komunitas Kediri Raya kita tampung  semua dan kita akan sampaikan kepada Wali Kota Kediri.

“Terlebih yang bersifat urgent akan kita laporkan secepatnya,” pungkas Anang.( Ji)