Aktivis Muda Banyuwangi, Sebut Yang Disampaikan WALHI Sesuai Fakta

 

Banyuwangi- Lensabarometerindonesia,
Menanggapi pernyataan Manajer, Pangan, Air dan Ekosistem Esensial Walhi, Wahyu A Perdana saat menjadi narasumber dalam tajuk berita berjudul,” Jokowi Didesak Tegur Kapolri Stop Sudutkan Pejuang Lingkungan”, yang diunggah media online nasional berbasis di Inggri pada Kamis (9/4/2020), beberapa aktivis muda Banyuwangi, sangat sesuai dengan fakta dan berikan dukungannya.

Sujiyono yang merupakan pentolan LSM LP-RI mengatakan jika pernyataan Wahyu A Perdanan sangat tepat karena sesuai data dan fakta yang sedang terjadi serta dialami warga sekitar tambang emas Gunung Tumpangpitu.

Menurut Jion sapaan akrab Sujiyono, warga dusun Pancer desa Sumberagung kecamatan Pesanggaran yang merupakan wilayah zona ring satu sering mendapatkan perlakuan yang menyudutkan mereka pada saat terjadi aksi perlawanan terhadap perusahaan tambang.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, pada saat warga tolak tambang melakukan penghadangan armada truck material perusahaan tambang emas Gunung Tumpangpitu,(27/3/2020), aksi itu dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka antisipasi penyebaran virus Covid-19, karena warga khawatir jika sampai sopir-sopir truck itu ada yang terkena virus dan membawa masuk ke wilayah mereka.

Namun aksi damai warga itu dipaksa dibubarkan oleh ratusan aparat kepolisian dan berubah anarkis ketika ada salahsatu oknum warga dari pihak pro tambang yang memprovokasi mereka.

“Sebenarnya saat itu warga dari kelompok tolak tambang hanya membela diri, sedangkan jumlah kerusakan materiil ada media yang membesar-besarkan jumlahnya”, papar Sujiyono kepada awak media pada hari Minggu (12/4/2020).

Begitupula yang disampaikan Danu, yang juga merupakan tokoh muda aktivis Sosial & Politik kabupaten Banyuwangi, Danu yang selama ini getol menyoroti kebijakan pemerintah dan perusahaan tambang emas Gunung Tumpangpitu itu mengaku mendukung dengan apa yang menjadi pernyataan Walhi tersebut.

Menurutnya, Presiden Jokowi sudah seharusnya mendengar pernyataan Walhi, agar warga kelompok tolak tambang emas Gunung Tumpangpitu tidak terus menjadi korban.

“Warga tolak tambang selama ini hanya berjuang untuk kelestarian alam disekitarnya agar tidak terus dieksploitasi, mereka khawatir akan kesulitan bertahan hidup jika semua gunung disana dieksploitasi oleh perusahaan tambang”, papar Danu.

“Apalagi kelompok warga tolak tambang, rata-rata bekerja sebagai nelayan dan pekebun disekitar kaki gunung, mereka selama ini menggarap lahan bekerjasama dengan Perhutani dan tergabung dalam kelompok masyarakat sekitar hutan”, pungkasnya.

(Her/team)